Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Nicolas Sarkozy/Daylife
Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Nicolas Sarkozy yang memimpin invasi ke Libya mengatakan kepada Khadafi untuk mundur dari kedudukannya, serta meminta para pengikutnya untuk meninggalkannya "sebelum terlambat".
"Kami menyerukan kepada semua warga Libya yang meyakini bahwa Khadafi memimpin Libya menuju bencana, meminta mereka untuk memulai inisiatif memulai transisi kekuasaan," ujar mereka seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2011).
Pertemuan yang sedianya diadakan di London tersebut nantinya akan mengikutsertakan negara-negara Arab, untuk memberikan bimbingan politik bagi internasional dan juga mengkoordinasikan bantuan jangka panjang bagi warga Libya.
Inggris telah mengundang Mahmoud Jebril, anggota pemberontak dari Dewan Nasional Libya ke London. Walaupun ia secara tidak resmi mendapatkan undangan tersebut.
Sekira 40 pemerintahan dan organisasi internasional akan mendiskusikan bantuan kemanusiaan dan juga proses politik agar warga Libya bisa memilih pemimpinnya kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar