Rabu, 30 Maret 2011

Inggris Kekurangan Pilot untuk Serang Libya

Jet tempur Inggris (Foto: AP)
Jet tempur Inggris (Foto: AP)
LONDON - Angkatan Udara Inggris (RAF) dikabarkan kekurangan pilot jet tempur yang akan diturunkan dalam misi penyerangan di Libya. Hal ini disebabkan pemotongan anggaran yang mengancam operasi tersebut.

Sejak konflik di Libya berlangsung, pilot skuadron 18 RAF Thyphoon dikerahkan dari pangkalan udara Italia usai zona larangan terbang diterapkan di negara tersebut. Namun, karena kekurangan pilot yang berkompeten, RAF kemungkinan besar tidak memiliki cukup pilot saat personel udara skuadron udara dirotasi pekan depan.

Situasi ini dianggap sangat serius hingga memaksa RAF untuk menunda pelatihan pilot dari pesawat Tyhpoon yang digunakan dalam misi di Libya. Hal ini terpaksa dilakukan karena instruktur dari pesawat tersebut harus diturunkan ke garis depan.

Bahkan RAF juga harus menarik pilot terampil yang biasa beraksi di pameran dirgantara. Pilot-pilot tersebut rencananya akan ditarik pada musim panas mendatang.

Kekurangan pilot ini merupakan imbas dari pemotongan anggaran pertahanan yang berlangsung selama satu dekade terakhir. Pemotongan anggaran tersebut membatasi jumlah pilot terlatih untuk menerbangkan jet tempur Typhoon.

Keputusan pemerintah yang menon-aktifkan kapal induk HMS Ark Royal dan pesawat tempur Nimrod dianggap mempersulit operasi di Libya. Dua angkatan perang tersebut dianggap dapat membantu misi militer Inggris, daripada hanya mengandalkan skuadron tempur Typhoon.

"Kami terus kekurangan pilot," ucap seorang pilot RAF seperti dikutip Telegraph, Selasa (29/3/2011). "Sedikit orang yang bersedia untuk bekerja lebih. Jika kami tidak melatih pilot baru, maka tidak lama lagi kami akan kekurangan personel," lanjutnya.

69 pilot yang dimiliki oleh skuadron Typhoon RAF saat ini, termasuk instruktur, 18 diantaranya berada di Italia dalam misi di Libya. Sementara 24 lainnya ditugaskan dalam tim reaksi cepat yang melindungi wilayah udara Inggris.

Sedangkan 12 pilot lainnya ditempatkan untuk misi yang sama di Inggris. Ini berarti tinggal 15 pilot lainnya yang bersiap di Italia, untuk menggantikan personel yang bertugas saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate